Total Tayangan Halaman

Rabu, 15 Juni 2011

Perijinan Radio


Seperti yang kita ketahui bersama, setiap stasiun radio komunitas wajib hukumnya untuk mengurus perijinan siar dan legalitasnya. Tahap pertama yang harus dilalui adalah mengurus prosesnya melalui Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (sesuai propinsi masing – masing). Untuk mengajukan aplikasi permohonan perijinan, pada awalnya rekan-rekan broadcaster harus menyelesaikan terlebih dahulu proses internal keradioan, antara lain :
  • Pembentukan Dewan Penyiaran Komunitas
  • Copy Dukungan 250 Lembar KTP warga sekitar
  • Pembuatan Akta Notaris (Badan Hukumnya Perkumpulan)
  • Pembuatan IMB Studio Radio
  • Pembuatan HO (Hinder Ordonantie)
Setelah detail-detail di atas selesai diurus, langkah berikutnya adalah dengan KPID setempat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Pengambilan Buku Panduan
  2. Penyerahan Kelengkapan Berkas Pemohon
  3. Verifikasi Administratif
  4. Verifikasi Faktual
  5. Evaluasi Dengar Pendapat KPID
  6. Evaluasi Internal KPID
  7. Forum Rapat Bersama KPI Pusat dan Pemerintah
  8. Masa Uji Coba Siaran
  9. Evaluasi Masa Uji Coba Siaran
  10. Penetapan Izin Penyelenggaraan penyiaran
Hal berikutnya adalah seputar biaya. Untuk proses perijinan di KPID sifatnya adalah GRATIS kecuali 5 item pada bagian sebelumnya. Dalam berurusan dengan pihak KPID, LAMBDA menyarankan agar rekan-rekan broadcaster melakukannya secara lebih serius, berkomitmen dan positive thinking karena tidak semua tahapan dapat dilalui hanya sekali jalan. Kelancaran proses perijinan di KPID juga sangat bergantung pada bagaimana koordinasi rekan-rekan broadcaster dengan KPID. Satu hal yang harus dicatat pula, kita harus proaktif, jangan hanya sekali kirim terus selesai.
Jadi, jangan pernah menyerah untuk mewujudkan mimpi rekan-rekan broadcaster untuk memajukan Indonesia lewat radio broadcasting.

by : dito

Radio amatir


Radio amatir adalah komunikasi dua arah melalui radio dengan status amatir yang telah diakui. Kegiatan Amatir Radio adalah kegiatan melatih diri dengan saling komunikasi dan penyelidikan teknik radio yang diselenggarakan oleh para amatir radio. Para amatir radio merupakan orang yang memiliki hobi dan bakat dibidang teknik elektronika radio dan komunikasi tanpa maksud komersial. Selain itu para amatir radio menggunakan radio amatirisme sebagai wadah dengan tujuan pribadi tanpa mencari keuntungan keuangan serta mendapat izin untuk mengoperasikan pesawat amatir radio. Makna amatir itu adalah seseorang yang menekuni suatu hobi tanpa dibayar, ia tidak dibayar untuk melakukan komunikasi, mempelajari lebih dalam lagi di bidang itu, dan tidak dibayar demi kepuasan dan kesenangan hatinya sendiri.





Sejarah dan perkembangan

Hampir tiga perempat abad lalu Marconi menemukan cara transmisi nirkabel untuk pertama kalinya. Sejak itu muncul orang yang melakukan suatu eksperimen ilmiah dan membentuk organisasi sendiri pada tahun 1900an. Contohnya adalah The London Wireless Club 1913 secara remi mengeluarkan lisensi transmisi radio amatir untuk pertama kali. Awalnya digunakan gelombang panjang untuk berkomunikasi dengan jarak yang jauh, tetapi setelah itu hanya diijinkan menggunakan gelombang pendek (dibawah 200 meter) yang hanya dapat digunakan dengan jarak yang pendek. Setelah dikembangkan kemampuan dengan membuat suatu alat yang dapat memanfaatkan gelombang pendek untuk berkomunikasi dengan jarak ratusan bahkan ribuan mil. Kemudian para pengembang dianggap sebagai amatir-amatir bonafit dan membentuk The Radio Society of Great Britain di United Kingdom atau di USA disebut sebagai The American Radio League. Organisasi-organisasi tersebut berafiliasi dengan membentuk organisasi internasional yaitu The International Amateur Radio Union. Radio amatir ini terus berkembang di berbagai penjuru dunia, dengan bertukar informasi satu sama lain melalui percakapan udara. Mengalami kemajuan teknologi komunikasi modern dengan diluncurkannya berbagai satelit amatir radio oleh negara maju. Partisipasi amatir radio tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi radio transceiver tetapi juga mempelopori pengembangan radio astronomi.



Radio amatir di Indonesia

Kegiatan radio amatir di Indonesia diwadahi oleh organisasi-organisasi seperti Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia berdiri pada 8 April 1968 dan berubah namanya pada kongres pada tahun 1975 menjadi Organisasi Amatir Radio Indonesia dengan singkatan sama yaitu ORARI. Pada tahun 1977 ORARI resmi menjadi anggota IARU. ORARI adalah salah satu organisasi amatir radio yang diakui oleh Republik Indonesia. Sejak tahun 1970-an ORARI berkembang karena semakin banyaknya penggemar radio amatir di Indonesia mengunakan radio sebagai alat berkomunikasi sehingga terjalin komunikasi antar perorangan atau komunitas radio amatir Selain ORARI pada akhir akhir ini muncul pula beberapa Organisasi yang Resmi maupun tidak resmi terutama di kota kota besar seperti Bandung ,Jakarta,yogya ,Surabaya Makasar yang membentuk diri bersatu untuk komunikasi tetapi eksistensi mereka tidak dapat di anggap enteng mereka membentuk komunitas sendiri sendiri dan berkembang semakin meluas terkadang anggotanya pun banyak dari organisasi yang resmi yang di akui oleh Pemerintah hal ini merupakan dilema bagi perkomunikasian di negara ini kita ber harap tidak terjadi hal hal yang negatif ,karena masalah radio amatir sangat rentan menyangkut masalah penggunaan Band Radio ,yang diatur oleh suatu Badan yang khusus mengatur hal ini juga perlu diperhatikan penggunaan pesawat radio tidak dapat dipergunakan sembarangan selain menyangkut Keamanan juga keselamatan di bidang Transportasi (: Pesawat Terbang ,Kereta Api ,Kapal Laut dll )




Perangkat

Perangkat yang digunakan radio amatir adalah radio transceiver. Alat sederhananya adalah handheld transceiver HT. Pada sebuah stasiun radio amatir terdapat radio, penyedia kekuatan, kabel dan antena. Ada berbagai jenis merk radio yang biasa digunakan seperti Motorola, Icom, Kenwood, Yaesu, Alinco, dan lain-lain. Terdapat dua stasiun radio amatir yaitu stasiun radio amatir tetap dan stasiun radio amatir bergerak. Stasiun radio amatir tetap berada di tempat yang tetap, misalnya di rumah atau di kantor organisasi. Sedangkan stasiun radio amatir bergerak berada ditempat yang dapat berpindah pindah, misalnya di mobil atau di kapal laut.Seperti yang tertulis diatas menggunakan perangkat komunikasi berupa Tranceiver baik HT atapun bentuk Rig pada Stasiun Radio Amatir tentunya telah memenuhi Standar Operasional Prosedur dengan tidak mengindahkan hal hal yang diatur oleh Organisasi Amatir nasional maupun International yang pada intinya organisasi Amatir radio nasional berpedoman pada Organisasi amatir radio International sehingga hal Amatir Radio berlaku secara internasional dan mendunia.



Frekuensi

pada awalnya radio amatir menggunakan frekuensi rendah 1500 kHz-150 kHz atau 200-2000 meter dan di geser ke frekuensi lebih tinggi 1500 kHz atau sesuia dengan panjang gelombang dibawah 200 meter. Pada tahun 1912 dan 1922 stasiun dari tempat jauh pun dapat mendengar kontak timbal balik pada frekuensi 3 MHz. Kemudian dikembangkan frekuensi radio amatir menjadi 3,5 MHz hingga sampai 7 MHz dan frekuensi yang lebih tinggi pun mulai digunakan. Akhirnya aktivitas radio amatir berkembang dengan baik di seluruh dunia.




Tanda panggilan

Tanda panggilan atau callsign merupakan tanda panggil bagi seseorang yang melakukan kegiatan radio amatir sebagai identifikasi bagi amatir radio atau stasiun radio amatir. Tanda panggilan ini didapatkan apabila seseorang telah memiliki izin untuk melakukan kegiatan radio amatir. Seseorang hanya memiliki satu tanda panggilan. Setiap negara mempunyai tanda lisensi berbeda beda, tanda lisensi ini menjadi huruf pertama pada tanda panggilan misalnya VE adalah tanda lisensi dari negara Kanada. Di indonesia dijelaskan huruf awal untuk menandai identitas negara dan tingkat kecakapan amatir radio. YH untuk tingkat Pemula; YD atau YG untuk tingkat Siaga; YC atau YF untuk tingkat Penggalang; YB atau YE untuk tingkat Penegak. Susunan kedua adalah angka o (nol) sampai dengan angka 9 (sembilan) yang menyatakan kode wilayah dan susunan ketiga adalah susunan suffix untuk menjelaskan pemilik IAR Stasiun Radio Amatir yang dinyatakan dengan satu huruf dan paling banyak empat huruf dari abjad A sampai Z. Contoh tanda panggilan di Indonesia adalah YH3ZA, YD2UY, YC7LD, YB1DW

Frekuensi


Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
Secara alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di bawah ini :
f = \frac{1}{T},

PEMANCAR RADIO SW




Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Gelombang Radio dalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. 

Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan gelombang audio.
Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya. 



Mengingat radio mengingatkan masa - masa tahun 80 an saat aku mulai hobby dan mengenal perangkat pemancar radio yang ditransmitkan lewat frequensi SW ( Short Wave ) dengan antena Long Ware alias tali jemuran karena bentuknya persis jemuran pakaian karena kabel antena dibentangkan pada 2 buah balok tiang atau pipa besi. Pemancar Radio biasa kami pakai utk ngebrik atau komunikasi sesama komunitas kami yg sering disebut dengan nama Homebrew 80 Meteran dan Homebrew 80 Meteran tersebar diseluruh Indonesia karena dengan pemancar radio SW kita bisa berkomunikasi dengan teman - teman sesama homebrew 80 Meteran baik yang berada diJawa maupun Sulawesi. 

Pemancar radio SW memang asyik digunakan namun bahaya radiasi dari perangkat pemancar cukup besar dkarenakan signal RF nya juga panas yang ditimbulkan oleh perangkat pemancar ini bayangkan saja neon panjang 40 watt yang mati bisa hidup terang akibat RF radiasi elektromagnetik bagaimana tubuh manusia terasa ngilu, merinding dan bisa pucat pasi deh kalau berhadapan semalam suntuk dgn perangkat pemancar sw namun mungkin tubuh kami oke - oke saja waktu itu karena asyik dan hoby dgn perangkat pemancar ini jadi kesehatan tidak terpikirkan.. Dengan alat Perangkat pemancar radio kita memakai radio monitornya adalah radio transistor 2 atau 3 band untuk mendengarkan atau monitor lawan bicara dari sebuah radio merk apa saja yg mempunyai Band Frequensi SW (Short Wave) kadang selain komunikasi kami biasa gunakan sebagai untuk radio broadcasting memutarkan lagu pilihan para pendengar. 

Pemancar Radio kami bekerja difrequensi SW dan memakai Tabung diberikan tegangan menghasilkan RF menghasilkan sebuah radiasi gelombang elektromagnetiknya dan terbentuklah signal dan diberi audio untuk modulasinya dari sebuah Pre Amp Amplifier 100 Watt sebagai penguat audionya dan sebuah Microfon kondensor ukuran kecil supaya modulasi agak medium trible tidak ngebass juga agak peka dan sensitif sehingga kadang background suara dibelakang terdengar jelas. Signal dan modulasi sebagai gelombang elektromagnetik atau RF dilontarkan melalui antena dan merambat keudara maupun keangkasa dan diterima pendengar lewat radio.

Radio SW dan AM mungkin adalah  frequensi yang terlupakan saat ini oleh pendengar radio karena mungkin dianggap sebagai tehnologi masalalu atau jaman bahola alias jaman batu tapi kadang saya sebagai penggemar radio komunikasi merasa rindu dengan segala bunyi khas dari frequensi SW atau AM , difrequensi SW suara kayak jangkrik ribut atau storing orang awam bilang semua bercampur baur dari suara nois, derau ,QSB, signal alam, siaran luar negerinya, suara morse / SSB dan sebagainya yang mungkin bikin telinga kita sakit mendengarkan tapi disitulah khas dan seninya frequensi SW yang sudah akrab dengan kami dan juga anda pada waktu masa kecil dulu .

Saat ini Frequensi SW dan AM mungkin menjadi peninggalan masa lalu malah radio monitornya menjadi barang pajangan koleksi barang antik malah anak - anak kita sudah tidak mengenal dan mengetahuinya karena sekarang jaman sudah lebih modern dan kita mungkin mereka lebih akrab dengan siaran Televisi dan siaran frequensi FM, radio Satelit , radio online streaming internet, itulah tehnologi harus bergerak kedepan meninggalkan tehnologi lama atau kuno karena sudah ada pengganti tehnologi yang lebih baru, modern dan lebih praktis.







Beberapa Nama Peralatan Komponen Pemancar Radio SW



- Lampu Tabung TUBE 6L6 / TUBE 807

- RFC

- Beberapa Resistor

- Trafo 10 Amphere

- Trafo 5 Amp CT untuk Audio

- Varco variabel

- Beberapa Condensator Mika 

- Tongkoil gulungan kabel dipipa

- Spul lilitan 10.30

- Amplifier 40 Watt /100 Watt 

- Radio Monitor Band SW 

- Mickrofon

- Kabel Antena



By Muklis M

Selasa, 14 Juni 2011

BROADCAST MEDIA Advertising


Seperti media massa lainnya di Jerman, broadcast media/badan penyiaran pun beraneka ragam jenisnya dan banyak jumlahnya. Awal mulanya pada tahun 1920-an (radio) dan 1950-an (televisi) sebagai programa yang disiarkan oleh badan publik.
Mulai akhir tahun 80-an spektrum itu diperluas dengan berkembangnya sistem ganda yang mencakup badan penyiaran publik dan badan penyiaran swasta. Sekarang terjadi persaingan antara kurang lebih 460 badan penyiaran radio yang umumnya bersifat lokal atau regional. Sekitar 75 di antaranya adalah radio publik, dan ke-385 radio swasta umumnya adalah radio niaga.
Selama sejarahnya secara keseluruhan, radio telah mengalami perubahan fungsi. Setelah munculnya televisi, radio berkembang menjadi media paralel yang dilihat dari durasi pemakaiannya mencapai nilai yang kurang lebih sama dengan televisi.

Televisi di Jerman dapat dibedakan menurut wilayah jangkauan, supraregional atau regional, dan menurut jenis tayangan, programa lengkap atau programa spesifik.
Bila dibandingkan dengan pertelevisian di Eropa dan di bagian dunia lain, Jerman memiliki beberapa di antara badan penyiaran terbesar, baik yang publik (ARD dan ZDF) maupun yang swasta (RTL, Sat1, ProSieben).
Tergantung dari modus teknik (terestris, satelit, kabel, pita lebar, mobil) dan dari jenis sinyal (analog atau digital), pemirsa dapat menerima dua puluh lebih programa dari badan penyiaran publik, di antaranya kedua kanal nasional utama, ARD dan ZDF, serta sejumlah programa yang diproduksi secara regional, tetapi disiarkan di seluruh Jerman, seperti WDR, MDR dan BR.
Di samping itu ada televisi khusus, seperti saluran dokumentasi Phoenix, atau kanal KIKA khusus untuk anak-anak. Pilihan siaran itu diperluas lagi dengan adanya tiga badan penyiaran internasional, yaitu Deutsche Welle (DW-TV), stasiun Jerman yang melayani pemirsa di luar negeri, saluran Jerman-Perancis arte, dan saluran budaya Jerman-Austria-Swis 3sat.

Strategi digitalisasi yang diikuti oleh ARD dan ZDF bertujuan juga untuk memasyarakatkan pemakaian televisi tanpa terikat jadwal siaran (mediathek), maupun bentuk tayangan baru secara online atau mobil. Dalam pada itu selalu dapat timbul konflik dengan televisi swasta yang khawatir akan adanya persaingan tak seimbang, kalau pengaruh “badan bersubsidi” di pasaran menjadi terlalu kuat.
Dan oleh karena itu, sebagian orang memikirkan bagaimana menyajikan suatu tayangan baru yang berevolusi dari waktu ke waktu yang tiada habisnya dan tiada dua nya di Dunia yang mungkin bagi sebagian orang hanya ada dalam khayalan mereka saja.
Secara singkat, Rahasia Strategi digitalisasi sampai sekarang ini masih diperbincangkan.. sebagian orang malah sudah menyerah sejak awal yang awalnya juga bagi sebagian orang telah menyerah seperti menyerahkan diri kepada keadaan dan menunggu pencetus atau salah satu dari kita yang akan maju.

Sejarah Penyiaran Dunia

Sejarah media penyiaran dunia dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media penyiaran sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli teknik di Eropa dan Amerika. Sejarah media penyiaran sebagai suatu industri dimulai di Amerika. Dengan demikian, mempelajari sejarah media penyiaran dunia, baik sebagai penemuan teknologi maupun industri nyaris hampir sama dengan mempelajari sejarah penyiaran di Amerika Serikat. Pada bagian ini, akan dibahas sejarah penyiaran dunia dan juga sejarah penyiaran di Indonesia.
Sejarah media penyiaran dunia dimulai ketika ahli fisika Jerman bernama Heinrich Hertz pada tahun 1887 berhasil mengirim dan menerima gelombang radio. Upaya Hertz itu kemudian dilanjutkan oleh Guglielmo Marconi (1874-1937) dari Italia yang sukses mengirimkan sinyal morse –berupa titik dan garis- dari sebuah pemancar kepada suatu alat penerima. Sinyal yang dikirimkan Marconi itu berhasil menyeberangi Samudera Atlantik pada tahun 1901 dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.
Sebelum Perang Dunia I meletus, Reginald Fessenden dengan bantuan perusahaan General Electric (GE) Corporation Amerika berhasil menciptakan pembangkit gelombang radio kecepatan tinggi yang dapat mengirimkan suara manusia dan juga musik. Sementara itu tabung hampa udara yang ketika itu bernama audion berhasil pula diciptakan. Penemuan audion menjadikan penerimaan gelombang radio menjadi lebih mudah.
Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian kepada penemuan baru itu hanya terpusat sebagai alat teknologi transmisi. Radio lebih banyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian informasi dan berita. Radio lebih banyak dimanfaatkan para penguasa untuk tujuan yang berkaitan dengan ideologi dan politik secara umum.
Peran radio dalam menyampaikan pesan mulai diakui pada tahun 1909 ketika informasi yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan seluruh penumpang kapal laut yang mengalami kecelakaan dan tenggelam. Radio menjadi medium yang teruji dalam menyampaikan informasi yang cepat dan akurat sehingga kemudian semua orang mulai melirik media ini.
Pesawat radio yang pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar dan tidak menarik serta sulit digunakan karena menggunakan tenaga listrik dari baterai yang berukuran besar. Menggunakan pesawat radio ketika itu, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan elektronik yang memadai.
Sedangkan Sejarah penyiaran suatu industri bermula saat seorang pengusaha tersukses di Dunia yang sekarang baik sebelumnya, maupun selanjutnya mengembangkan usaha mereka yang tidak pernah terpikirkan orang atau hanya karena mereka-mereka ini hanya lagi Hoki ???


by 

BROADCAST MEDIA Advertising

Radio komunitas




Radio komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas. Pelaksana penyiaran (seperti radio) komunitas disebut sebagai lembaga penyiaran komunitas.
Radio komunitas juga sering disebut sebagai radio sosial, radio pendidikan, atau radio alternatif. Intinya, radio komunitas adalah "dari, oleh, untuk dan tentang komunitas


Perbedaan Radio Komunitas dengan Radio Swasta

Ada sejumlah perbedaan antara radio komunitas dengan radio swasta, yaitu tata cara pengelolaan dan tujuan pendiriannya. Pengelolaan radio komunitas memperhatikan aspek keterlibatan warga atau komunitas. Tujuan kegiatan penyiaran di radio komunitas melayani kebutuhan informasi warganya sehingga keterlibatan mereka dalam merumuskan program sangat penting.
Hal berbeda terjadi di dunia radio swasta. Lembaga ini berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya sehingga aspek rating sangat diperhitungkan sebagai ukuran gengsi radio. Hidup dan matinya radio swasta terletak pada pemasukan iklan sehingga seluruh kreativitas diukur dari segmen pasar yang disasar. Singkat kata, radio komunitas mengutamakan kepentingan dan kebutuhan warga di wilayah tempat radio tersebut sementara radio swasta diarahkan kepada segmen pasar.
Radio komunitas menyajikan tema-tema yang dibutuhkan warga setempat, acapkali bahasa yang digunakan oleh penyiar mengikuti dialek lokal dan kebiasaan berbicara setempat. Hal berbeda banyak radio radio swasta cenderung mengikuti gaya bicara orang kota (Jakarta) supaya terlihat modern dan gaul.

Perkembangan di Indonesia

Radio komunitas di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2000. Radio komunitas merupakan buah dari reformasi politik tahun 1998 yang ditandai dengan dibubarkannya Departemen Penerangan sebagai otoritas tunggal pengendali media di tangan pemerintah. Keberadaan radio komunitas di Indonesia semakin kuat setelah disahkannya Undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.
Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 300 radio komunitas. Radio-radio komunitas tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sebagian di antaranya telah mengorganisasikan diri dalam oraganisasi Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI), Jaringan Independen Radio Komunitas (JIRAK CELEBES), Forum Radio Kampus Bandung, dan lain-lain.


Jaringan Radio Komunitas Indonesia

Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) dideklarasikan pada tahun 2002. Di dalam organisasi JRKI terdapat jaringan radio komunitas daerah yaitu JRK Sumatra Barat, JRK Lampung, JRK Jabotabek & Banten, JRK Jawa Barat, JRK Jawa Tengah, JRK Yogyakarta, JRK Jawa Timur, JRK Bali, JRK Lombok, JRK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dan JRK Papua.
agenda utama JRKI adalah advokasi terhadap penyiaran komunitas di Indonesia menuju demokratisasi penyiaran
Radio komunitas sampai saat ini masih menghadapi kesulitan di regulasi. Setelah mendapat pengakuan dari UU Penyiaran tahun 2002, regulasi yang berada di bawahnya seperti Peraturan Pemerintah[1] yang mengatur lebih detail soal perizinan atau frekuensi masih belum mendukung perkembangan radio komunitas

Peran dan fungsi

Radio komunitas sebagai salah satu bagian dari sistem penyiaran Indonesia secara praktek ikut berpartisipasi dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga masyarakat maupun program-program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama menggali masalah dan mengembangkan potensi yang ada di lingkungannya. Keberadaaan radio komunitas juga salah satunya adalah untuk terciptanya tata pemerintahan yang baik

PERAN RADIO

 

Peran dan Fungsi Radio

1.    Pendahuluan
 
Radio, sebagai salah satu media informasi dan komunikasi, memiliki sejumlah peran dan fungsi yang umumnya dimiliki oleh media-media informasi dan komunikasi lainnya. Namun juga memiliki peran dan fungsi spesifik yang khas dimiliki oleh radio. Peran dan fungsi ini bukanlah sifat yang kaku/tetap ataupun secara langsung menyertainya, melainkan dapat berkembang dan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau dengan masalah dan kebutuhan serta potensi yang ada. Artinya, peran dan fungsi radio, akan selalu terkait dengan situasi dan kondisi dimana radio tersebut beroperasi.
Peran didefinisikan berbeda terhadap fungsi. Peran berarti menjelaskan atau membedakan suatu posisi tertentu daripada posisi yang lain. Sedangkan fungsi adalah menjelaskan hal-hal yang dilakukan oleh posisi tersebut. Contoh : Peran dalam proses pembuatan film adalah : Produser, sutradara dan pemain. Peran seorang Produser berfungsi untuk membiayai pembuatan film. Peran seorang sutradara berfungsi untuk mengatur alur cerita dan pemeranan para aktor. Peran seorang aktor berfungsi menjalankan skenario.

2.    Peran dan Fungsi Radio.
Media informasi dan komunikasi adalah suatu peran yang dimiliki oleh radio. Fungsinya adalah untuk menyalurkan informasi dari sumbernya ke para penggunanya. Semua media informasi dan komunikasi memiliki fungsi yang mirip, yaitu mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi dan komukasi ke berbagai pihak dan lokasi. Namun dapat berperan sangat berbeda. Informasi yang telah tersebar dapat menimbulkan efek yang bermacam-macam. Artinya, dengan adanya kejadian (fungsi) informasi yang tersebar secara luas tersebut, maka akan dapat memunculkan beragam manfaat atau peran radio. Sebuah berita yang tersebar melalui radio dapat memberikan 2 efek yang berbeda; mendorong kekisruhan memicu konflik sosial ataukah sebaliknya menenangkan dan mendamaikan suasana. Ini adalah 2 peran yang sangat berbeda yang dipilih oleh suatu radio, melalui satu fungsi yang sama : penyebaran informasi.
Ragam peran radio yang telah dibangun oleh banyak pihak, antara lain:
a.    Peran Radio sebagai Media Perdamaian, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut:
  1. Meliput untuk berorientasi pada pencapaian “win-win solution” (sama sama menguntungkan).
  2. Berempati & menyuarakan semua pihak, melihat konflik sebagai masalah dan proaktif untuk pencegahan lanjutan serta fokus pada dampak yang tak terlihat
  3. Membeberkan ketidakbenaran dari semua sisi dan mengungkap yang ditutuptutupi.
  4. Fokus pada orang-orang yang membawa perdamaian serta menyoroti prakarsa-prakarsa perdamaian.
  5. Dll.
b.    Peran Radio sebagai Media Monitoring Pembangunan Partisipatif oleh Masyarakat, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut:
  1. Meliput pelaksanaan suatu proyek pembangunan.
  2. Mengumpulkan bahan/dokumen yang terkait dengan proyek pembangunan.
  3. Mengadakan diskusi baik on air maupun off air.
  4. Dll.
c.    Peran Radio sebagai Media Pendidikan, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut:
  1. Mengumpulkan bahan atau paket pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal.
  2. Menyiarkan paket-paket pendidikan tersebut.
  3. Mengadakan acara interaktif, tanya jawab atau diskusi, baik on air maupun off air.
  4. Dll.
d.    Peran Radio sebagai Media Informasi dan Komunikasi, menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut:
  1. Melakukan reportase ke dalam komunitas.
  2. Mengumpulan bahan dari luar komunitas.
  3. Membacakan berita dan informasi dari pihak lain ke pihak sasaran yang dimaksud.
  4. Dll.
e.    Peran Radio sebagai Media Hiburan, dapat menjalankan fungsi antara lain sebagai berikut:
  1. Mengumpulkan lagu-lagu, dongeng, kuis dan paket hiburan lainnya.
  2. Menyiarkan paket paket hiburan tersebut.
  3. Mengadakan acara off air, seperti panggung musik.
  4. Dll.




3.    Penutup
Radio Komunitas, sebagai sebuah radio yang dibentuk dari, oleh, untuk dan tentang komunitas. Peran dan fungsi radio dapat berkembang dan dapat disesuaikan dengan tujuan, situasi dan kondisi atau dengan masalah dan kebutuhan serta potensi yang ada. Artinya, peran dan fungsi radio tersebut tidak bisa tidak, akan selalu terkait dengan situasi dan kondisi dimana radio tersebut berdiri. Peran sebuah radio dapat pula berganti dan secara kompleks (memerankan lebih dari satu peran sekaligus).
“Sekarang saya mengerti mengapa jurnalis harus meliput berita-berita di daerah konflik. Tujuannya adalah untuk memberisikan udara yang penuh dengan desas-desus dan spekulasi. Saya sudah tidak sabar lagi untuk pulang dan membuat cerita mengenai Pelagadong – pesta bersama antara pihak Muslim dan Kristen yang kita lakukan secara tutin di masa lalu. Mudah-mudahan hal in akan dapat menyatukan kembali masyarakat Ambon”.

Off Air







Di dalam suatu kegiatan Radio ada kegiatan yang bersifat On Air dan Off Air. Dimana kegiatan yang bersifat On Air adalah kegiatan yang dilakukan di dalam rutinitas radio seperti siaran dan berbagai kegiatan yang diadakan di dalam radio dan berhubungan dengan siaran radio tersebut.
      Sedangkan kegiatan yang bersifat Off adalah kegiatan yang bersifat di luar ruangan yang tidak terikat dengan kegiatan siaran radio, dan biasanya kegiatan tersebut diadakan di luar ruangan atau di lapangan dan di tujukan untuk mempromosikan radionya, yang biasa disebut Off Air atau insidentil selama penelitian di Auto Radio.

boster by Awesome


2782 balance















2782 balance















1947 + 1946 + 2782








1971 + 2782















spliter untuk  2782 balance










2782 x 3
















1946 + 2782















skema By awesome


skema boster 2sc1971








boster 20 watt


skema boster 2sc2630








 boster 2sc2782






 boster 2sc2782 blance









 pallet 300watt









 palet 500watt










 palet 700 wat









 pll ttl veronica












komponen Final Fm


2sc1947 harganya Rp 65.000
in 0,5 watt -out 5 watt







2sc1971 harganya Rp 100.000
in 0,5 watt - out 8 watt







2sc1967 untuk uhf in 1 out 7 watt
harga Rp-











2sc1946a harganya Rp 250.000
in 1 watt - out 30watt







2sc2630 harga Rp 300.000
in 10 watt - out 60 watt







2sc2694 harga Rp 400.000
in 20 watt - out 80 watt







2sc2782 harga Rp 300.000
in 18 watt - out 90 watt







2sc2879 harga Rp-










resistor 100 ohm mampu untuk 300 watt
harga Rp 125.000